Sabtu, Januari 25, 2025
BerandaKarimun17 Ton Beras Tanpa Dokumen ditemukan Patroli Gabungan TNI AL dan Karantina...

17 Ton Beras Tanpa Dokumen ditemukan Patroli Gabungan TNI AL dan Karantina Karimun

Karimun- Patroli gabungan TNI AL bersama Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Karantina kelas II Karimun dan SKP kelas I Batam menemukan kapal KLM Selendit Siadang yang memuat sekitar 17 ton beras tanpa dokumen.

Kapal tersebut menjalani pemeriksaan dokumen saat melintasi wilayah perairan Pulau Burung, Sawang, Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Senin (6/9).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, KLM Selendit Siadang berasal dari Pekanbaru dengan tujuan Kota Batam. Diketahui kapal tersebut juga mengangkut barang campuran seperti kayu palet, barang elektronik, spring bet, tangki air, dan sepeda motor.

“Kapal kedua yang kita periksa ini ditemukan membawa kayu palet dan beras tanpa dokumen dari daerah asal,” Kepala Stasiun Karantina kelas II TBK, Willy Indra Yunan.

Willy menjelaskan, proses dari temuan komoditas tanpa dokumen tersebut selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan menyeluruh di pelabuhan tujuan atas barang muatan beras.

“Ini (kapal) akan diperiksa ulang di pelabuhan tujuan, bahwa barang muatan tersebut tidak akan dibongkar sampai pengurus barang melapor ke Balai Karantina Pertanian kelas I Batam,” kata dia.

Sementara Danlanal TBK, Letkol Laut (P) Puji Basuki, mengatakan bahwa patroli gabungan yang dilakukan untuk mengawasi lalu lintas kapal yang mengangkut komoditas pertanian.

“Sehingga kita bisa mencegah kegiatan ilegal di laut berupa penyelundupan produk pertanian yang bisa merugikan dari sisi ekonomi dan kesehatan,” jelasnya.

Puji menjelaskan, dalam patroli yang dilakukan dengan armada KAL Pelawan ini, pihak melakukan pemeriksaan terhadap dua kapal pengangkut komoditas pertanian.

“Ada dua kapal yang kita periksa, yakni muatan kelapa dan muatan sembako,” ucapnya.

Ia menambahkan jika operasi serupa akan terus dilakukan setiap tahun di wilayah perairan Karimun.

“Ini tentu dengan sasaran yang sama. Komoditas hasil pertanian,” tutupnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular