Karimun, beritakita.info- Akibat insiden kericuhan demonstrasi di Jakarta yang menewaskan pengemudi Ojek Online (Ojol), Affan Kurniawan telah menyelimuti duka yang mendalam bagi rakyat Indonesia.
Hal tersebut juga dirasakan oleh aparat penegak hukum dari Polres Karimun yang berinisiatif menggelar doa bersama sebagai bentuk belasungkawa.
Doa bersama diikuti sejumlah komunitas ojol yang terdiri dari Maxim, Gojek dan Drive jajaran DPRD Karimun, tokoh agama dan mahasiswa dan personel Polres Karimun, di Mapolres Karimun, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa, mengatakan Polri sejatinya sangat menyayangkan peristiwa kerusuhan demonstrasi yang terjadi hingga menewaskan sosok Affan Kurniawan.
“Polri dan Polres Karimun turut berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas kejadian kemarin dan kami juga mohon maaf atas insiden tersebut,” ungkap AKBP Robby.
Ia menekankan, pengemudi ojol untuk dapat mempercai Polri dalam menangani kasus tersebut agar dapat membuka fakta hukum yang terjadi atas persitiwa nahas itu, serta memberikan keadilan bagi korban.
“Polri juga melalui Kapolri sudah memberikan pernyataan tidak akan melindungi pelaku dan akan tetap ditindak sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Sementara perwakilan komunitas ojek online, Bobby Hartanto, menyampaikan empat tuntutan dalam agenda doa bersama yang digelar. Pihaknya meminta Polri agar pelaku diberikan sanksi sesuai peraturan Undang-Undang.
“Kami sampaikan empat tuntutan, pertama agar pelaku tujuh oknum itu diberikan sanksi hukum yang sesuai. Lalu proses hukum yang berkeadilan dan transparansi,” ucap dia.
Kemudian, keadilan dan tanggung jawab terhadap keluarga Affan, mengingat ia merupakan tulang punggung keluarga serta meminta Polri untuk mengedepankan langkah persuasif dalam menyikapi gejolak sosial yang ada saat ini.
“Kita ketahui Affan adalah tulang punggung keluarga maka kami minta keadilan bagi keluarga. Pada saat itu ia tidak ikut demo dan menghantarkan orderan, namun karena kondisi di lapangan maka terjadi musibah ini. Polri juga harus persuasif menghadapi gejolak saat ini,” terangnya.
*Nichita Bella