Karimun, beritakita.info- Puluhan pekerja yang di PHK oleh PT Karimun Granite menggelar unjuk rasa jilid II di depan Kantor Bupati Karimun pada Rabu (22/01/2025) Pagi.
Unjuk rasa yang dilakukan tersebut merupakan aksi lanjutan dari para mantan pekerja dan para pengurus organisasi buruh Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan (SP KEP-FSPSI) Kabupaten Karimun.

Menurut pantauan, para massa mendatangi Kantor Bupati Karimun tepat pukul 10.00 Wib dengan menggunakan satu unit mobil pickup yang disusul oleh masa lainnya dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Kedatangan massa terlihat disambut oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Karimun, Abdullah bersama Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Industri Kabupaten Karimun, Rufindi Alamsjah yang dipagari oleh pihak Aparat Kepolisian dan Anggota Satuan Pamong Praja Kabupaten Karimun.

“Kami datang untuk bertemu langsung dengan Bupati Karimun Aunur Rafiq yang katanya mau pasang badan untuk memperjuangkan tali asih sebesar 3 miliar yang dijanjikan oleh pimpinan perusahaan yang telah berkoordinasi dengan Bupati,” ungkap Tengku Harizal sebagai Koordinator lapangan
Tengku mengaku sangat menyayangkan sikap Bupati Karimun yang menurutnya terlihat menghindar dari perjanjian yang pernah disampaikan secara langsung kepada pihak eks pekerja pada tahun lalu.

“Kami mau minta kepastian yang katanya mau pasang badan untuk kami, kalau tak sanggup pasang badan jangan janjikan kepada kami, kalau kami tak diiming-imingi dengan tali asih sebesar 3 miliar, kami tidak akan pernah mau setuju mendapatkan pesangon yang tidak sesuai aturan,” kata Tengku
Diwaktu yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Karimun, Abdullah menyampaikan pesan dari Bupati yang pada saat itu diinformasikan berada di luar daerah.
“Semalam kami sudah berkomunikasi dengan Pak Bupati, Pak Bupati menyampaikan bahwa beliau sudah berupaya menghubungi pimpinan PT KG, namun belum juga direspon, untuk bertemu secara langsung, Pak Bupati sendiri belum bisa karena masih ada tugas di luar daerah,” ujar Abdullah
Menurut pantauan, usai terus didesak oleh para eks pekerja untuk segera menghubungi Bupati, Kasat Intel Polres Karimun meminta Asisten menghubungi Bupati sekali lagi, Asisten mengajak Kasat Intel dan Kadisnaker untuk menghubungi Bupati di ruangan kerjanya.

“Tadi Asisten sudah mencoba menghubungi Bupati, namun sampai sekarang belum bisa dan belum direspon, sementara Asisten belum bisa untuk kembali menemui semuanya karena sedang ditunggu untuk rapat,” ujar Kasat Intel Polres Karimun, AKP Budi Tambunan
Karna belum juga mendapatkan kepastian, Ketua PC SPSI Hanis Jasni meminta perwakilan pihak pengamanan dan pihak pemerintah untuk masuk ke dalam mobil pickup yang menurutnya adalah mobil perang.

“Saya tak bisa turun, kalau kenak panas nanti saya cair, kalau boleh pak Kapolsek sama perwakilan dari pemerintah naik mobil perang kami, biar kita bicara di sini, ini bukan mobil perang pakai senjata , tapi mobil perang pakai otak,” ujar Hanis
Dengan senang hati, Kapolsek Meral Polres Karimun AKP Adi Candra bersama Kabid Satuan Perlindungan Masyarakat Sat Pol PP Kabupaten Karimun, Chairis Wandi sebagai perwakilan pemerintah langsung mengikuti kemauan dari Ketua SPSI.

Tampak Kapolsek Meral duduk di bagian stir mobil pickup, Ketua SPSI duduk di tengah, kemudian Kabid Pol PP duduk dibagian samping.
Situasi unik tersebut sontak membuat suasana menjadi lucu karena tingkah unik dari Ketua SPSI yang berinisiatif menggelar koordinasi di dalam mobil perang.
“Perundingan kemerdekaan saja bisa di atas kapal perang, nah ini kita berunding di atas mobil perang. Sedangkan Soekarno nak proklamasi aja kena curi pemuda ke dengklok jangan sempat Bupati yang kami curi nanti, tapi kami tak jahat, kami cuma mau tanya apa hasil pasang badannya,” ujar Hanis

“Masalah belum selesai dia dah pergi makan, itulah orang Melayu makan dulu baru kerja, kalau orang Jawa kerja dulu baru makan, makanya dia sukses bisa jadi Presiden. Sampaikan jangan ngomong doang tapi bertanggung jawab sampai selesai ini polisi ditinggalkan kami ditinggalkan coba kami gerebek di atas pasti dapat,” ujar Hanis
Sementara Kapolsek Meral Polres Karimun, AKP Adi Candra yang terus bercanda dengan Ketua SPSI mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengamanan terhadap aksi yang di lakukan pihak eks pekerja.

“Didalam mobil perang tadi kita sudah bicara dari hati ke hati, sehingga mereka mengerti tujuan kita pengamanan ini adalah untuk mengamankan mereka, menjaga mereka sehingga tidak disusupi oleh pihak pihak yang tidak kita inginkan, kita harapkan para pendemo bisa menjaga kondusifitas sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar AKP Adi Candra
Situasi yang cukup unik tersebut akhirnya berakhir, para pendemo langsung membubarkan diri usai perundingan di dalam mobil perang yang akan disambung pada unjuk rasa ke tiga esok harinya di Kantor DPRD Kabupaten Karimun.
*Nichita Bella