Karimun, Buru- Bupati Karimun Aunur Rafiq melakukan kunjungan kerja ke sebuah peternak ayam petelur di Desa Tanjung Batu Kecil Kecamatan Buru Kabupaten Karimun, pada Rabu (8/7/2020) lalu
Peternakan ayam petelur milik warga yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Tanjung Batu Kecil Kecamatan Buru, yang diberi nama Putra Jaya Mandiri itu, diketahui telah berdiri sejak 5 tahun silam.
Bupati Karimun Aunur Rafiq sangat mengapresiasi atas keseriusan masyarakatnya dalam mengembangkan usaha yang menjanjikan tersebut.
“Kita lihat bahwa ini cukup berhasil, bisa mempekerjakan 20 orang tenaga kerja lokal, dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat itu luar biasa,” ungkap Bupati Karimun Aunur Rafiq.
Terlebih di dalam kondisi Indonesia yang saat ini sedang menghadapi bencana wabah covid-19 yang sudah menjadi pandemi, Bupati memang berharap keseriusan dari para pelaku UMKM untuk menjaga kestabilan pangan.
“Memang kita sangat konsen dengan pelaku UMKM yang saat ini berjumlah 9.347 dan yang terbesar di Kecamatan Kundur dengan jumlah 2009 pelaku UMKM, ini harus kita dorong, karena selama ini dengan covid yang lainnya seperti industri pariwisata, industri-industri jasa, serta manufaktur itu terjejad, tetapi UMKM tetap berjalan termasuk ternak ayam petelur ini karena masyarakat memang butuh makan telur,” ujar Bupati Rafiq
Bupati Rafiq juga berharap agar masyarakat lainnya dapat termotivasi dengan adanya ribuan pelaku UMKM di Kabupaten Karimun yang bisa serius menjalankan usaha dengan mengandalkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan program dari pemerintah.
“Mudah-mudahan ini dapat memberikan informasi dan motivasi kepada masyarakat lainnya, manfaatkanlah program KUR ini dengan baik dan benar karena akan menambah kesejahteraan dan menciptakan lapangan pekerjaan, manfaatkan lah KUR itu yang saat ini sudah dikucurkan di BNI BRI, Bank Riau Kepri termasuk Bank Mandiri, yang nilainya hampir mencapai setengah triliun,” pungkas Bupati Rafiq
Sementara, Sebagai pemilik peternakan ayam petelur Putra Jaya Mandiri, Syahril yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Tanjung Batu Kecil mengatakan bahwa awal mula terbangunnya usahanya di atas lahan seluas 2 hektare tersebut berawal dari modal sendiri sebanyak 350 juta rupiah dengan jumlah awal 2.000 ekor.
“Awalnya memang ada niat trus saya ngumpul modal sendiri dari populasi 2000 ekor ayam, kemudian menambah populasi dari keuntungan, sambil berjalan saya memanfaatkan pinjaman KUR dengan nilai 500 juta rupiah untuk mengembangkannya sehingga saat ini populasinya mencapai lebih kurang 20.000 ekor ayam petelur,” ujar Syahril
Kata syahril, dengan jumlah ayam sebanyak 20.000 ekor, pihaknya berhasil mengumpulkan telur ayam sebanyak 18.000 butir per hari dengan keuntungan Rp 1.800.000 sehingga perbulan bisa menghasilkan uang sekitar Rp. 50.000.000
“Saya belajar murninya di YouTube, trus cari contoh buat kandang itu saya pergi ke Kundur sama di Bintan Tanjung Pinang, Konsep untuk mengembangkannya sebenarnya yakin saja, trus ke dua itu manajemen yang baik insyaallah itu bisa kita kembangkan dengan baik, awalnya kalau dapat untung jangan dipakai untuk kepentingan pribadi dulu, fokuskan untuk menambah populasi, kita juga sangat terbantu dengan adanya program KUR ini,” tutur Syahril
Syahril mengatakan bahwa untuk pemasaran, pihaknya belum dapat memenuhi permintaan pasar.
“Kalau pemasaran sampai hari ini kita masih di Karimun itu pun kita belum bisa memenuhi kebutuhan pasar karena kebutuhan pasar itu untuk di Karimun untuk telor lokal itu baru mencapai 38 persen kekurangannya kita disuplay dari Pekanbaru dan Medan. Makanya sampai hari ini kami pun masih kewalahan untuk menyediakan permintaan pasar, terlebih harga ayam yang relatif naik turun sehingga bisa merasakan untung dan terkadang juga rugi,” pungkas Syahril.
*NICHITA BELLA