Karimun, beritakita.info– Aksi pencurian yang meresahkan warga Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, akhirnya terhenti. Unit Reskrim Polsek Tebing berhasil membekuk seorang pria berinisial IN (33) yang diduga sebagai pelaku utama pembobolan empat kios berbeda. Penangkapan ini dilakukan kurang dari 24 jam setelah laporan terakhir diterima.
IN ditangkap di sebuah kamar hotel di wilayah Kelurahan Tanjungbalai. Penangkapan ini bermula dari laporan seorang korban yang mendapati kiosnya telah dibobol dan barang dagangannya raib.
“Kami menerima laporan pada pagi hari ini. Korban melaporkan bahwa kios mereka telah dibobol dan barang-barang jualan mereka dicuri,” ujar Kanit Reskrim Polsek Tebing, Ipda Om Kenedy, pada Rabu (26/11/2025).
Berbekal laporan tersebut, tim Unit Reskrim Polsek Tebing bergerak cepat melakukan penyelidikan intensif. Penyelidikan mengarah pada identifikasi pelaku yang kemudian diketahui keberadaannya di sebuah hotel.
“Tim Opsnal kami langsung bergerak dan berhasil mengamankan pelaku tanpa perlawanan,” tegas Ipda Kenedy.
Dari hasil interogasi awal, IN mengakui perbuatannya melakukan pencurian di empat lokasi berbeda. Targetnya meliputi Kolong Jalan Jenderal A. Yani, Simpang Empat Bukit Senang, Jalan MT Haryono (Mentari Klasik), dan sebuah kios di Kelurahan Kapling. Modus operandinya serupa, yaitu merusak atau membobol bagian atap belakang kios untuk kemudian mengambil barang dagangan dan uang tunai.
Ipda Kenedy menambahkan, IN mengaku nekat melakukan pencurian karena terdesak kebutuhan biaya untuk pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat. Pelaku baru tiga bulan berada di Karimun setelah sebelumnya bekerja di Malaysia selama tiga tahun.
“Pelaku mengakui bahwa ia melakukan pencurian karena membutuhkan uang untuk biaya perjalanan pulang kampung,” jelasnya.
Saat ini, IN telah ditahan di Polsek Tebing untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian juga tengah mendalami kemungkinan adanya lokasi lain yang menjadi sasaran pelaku. Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian untuk mengungkap jaringan atau kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat.
*Nichita Bella