Karimun, beritakita.info- Sekolah Dasar Negeri (SDN) 013 Karimun dikabarkan menemukan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang basi beberapa waktu yang lalu.
Kabar temuan tersebut beredar dengan pernyataan seorang netizen yang mengaku sebagai orang tua siswa, bahwa sebanyak satu kelas siswa di sekolah tersebut kompak tidak mau makan.
Informasi tersebut beredar di media sosial sebelum viralnya kejadian siswa siswi SMP Negeri 2 Karimun dan SD Negeri 010 Parit Benut Kabupaten Karimun yang mengalami sakit perut, muntah hingga ada yang sesak nafas yang diduga usai menyantap MBG di sekolah.
Mendengar informasi tersebut, Kepala Sekolah SD Negeri 013 Karimun, Riva Nurillah tampak terkejut dan langsung menepis informasi yang menurutnya jauh dari kata benar itu.
“Maaf, selama 5 bulanan anak-anak menerima MBG kalau untuk sebanyak satu kelas, kami belum ada menemukan anak-anak satu kelas tidak mau makan karena basi,” ungkap Riva
Namun menurutnya, dari total 359 siswa di sekolahnya, ada beberapa muridnya memang ada yang tidak mau makan karena ada yang pilih-pilih makanan.
“Tapi kalau beberapa orang yang tidak mau makan itu memang ada, itupun karena anaknya makannya memang agak milih,” ujar Riva
Kata Riva, usai kejadian siswa siswi SMP Negeri 2 Karimun yang mengalami keluhan yang sama setelah menyantap MBG disekolah, dirinya mengaku sempat takut karena pihaknya juga merupakan penerima manfaat dari dapur yang sama dengan SMP Negeri 2 Karimun yakni dapur SPPG Rezeki Karimun.
“Sewaktu kejadian kemarin, kami sempat takut karena satu dapur dengan SMP Negeri 2 Karimun, namun Alhamdulillah anak-anak kami aman-aman saja,” kata Riva
Dengan kejadian yang masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium tersebut, Riva mengajak para SPPG untuk dapat berhati -hati dalam menyediakan makanan.
“Saat ini MBG nya sedang distop sementara, karena imbas dari kejadian kemarin, semoga bisa cepat membaik, anak-anak terlihat merasa kehilangan sekali, banyak sekali yang bertanya kapan MBG bisa masuk, karena selain anak, wali murid juga merasa sangat terbantu dengan adanya program tersebut,” pungkas Kepsek
*Nichita Bella
