Kamis, Juli 10, 2025
BerandaKarimunTolak Penjualan Lahan Mangrove, Ratusan Masyarakat Desa Sugi Gelar Unjuk Rasa
spot_img
spot_img

Tolak Penjualan Lahan Mangrove, Ratusan Masyarakat Desa Sugi Gelar Unjuk Rasa

Karimun, beritakita.info- Akibat menolak adanya penjualan lahan mangrove, ratusan masyarakat di pesisir laut pulau Sugie, Desa Sugi, Kecamatan Sugie Besar, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar unjuk rasa di depan Kantor Desa Sugie beberapa hari lalu.

Dari informasi yang diperoleh, lahan tersebut seluas 80 hektare. Warga menolak karena transaksi penjualan lahan mangrove yang rencananya untuk pembangunan perusahaan energi, tanpa sepengetahuan mereka.

Sebelumnya telah dilaksanakan pertemuan antar masyarakat dengan pihak Gurin Energy selaku perusahaan. Namun belum ada kata sepakat dalam pertemuan tersebut.

Setelah itu warga memperoleh kabar jika telah transaksi pembayaran oleh PT Gurin Energy melalui pihak Desa.

Tokoh masyarakat Sugie, Supiannadi mengatakan warga kemudian menkonfirmasi langsung ke pihak PT Gurin Energy yang ada di Batam. Disana warga mendapatkan informasi jika pembayaran telah dilakukan.

“Kami langsung ke Batam mengkonfirmasi ke pihak PT Gurin Energy. Ternyata benar sudah melakukan pembayaran,” kata Supiannadi, Selasa 28 Januari 2025.

Menurut Supiannadi masyarakat tidak bermaksud menghambat masuknya investasi. Namun lokasi mangrove yang akan dibangun perusahaan itu, merupakan tempat nelayan sekitar menangkap hasil laut. Oleh karena itu masyarakat ingin berkoordinasi agar lahan mereka mencari ikan tidak terganggu.

“Lahan itu tempat kami mancing, menjala, mengambil ketam, siput dan lainnya,” sebut Supiannadi.

Hal senada juga disampaikan seorang warga lain, Joni. Ia sangat menyayangkan tindakan pihak Desa.

Joni menyebutkan, warga juga mendapatkan informasi jika pihak desa telah menerbitkan surat untuk lahan manggrove tersebut.

“Jadi warga menduga kerjasama oknum Kepala Desa dan pihak PT Gurin,” ungkap Joni.

Hingga saat ini pihak Desa Sugie belum dapat dikonfirmasi terkait permasalahan lahan manggrove tersebut.

*Nichita Bella