Batam, beritakita.info- Respati Hadinata, Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Batam sekaligus Koordinator Wilayah BEM SI Kerakyatan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), menyerukan kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk menjaga integritas dan menjauhi praktik politik uang (money politics) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Pernyataan ini disampaikan sebagai pengingat bahwa masa tenang bukan hanya waktu untuk refleksi, tetapi juga kesempatan menjaga kemurnian demokrasi.
Respati menegaskan pentingnya masa tenang sebagai bagian dari proses demokrasi yang bersih dan bermartabat. Ia mengatakan,
“Masa tenang adalah waktu untuk masyarakat menentukan pilihan dengan hati nurani, bukan berdasarkan iming-iming materi. Praktik politik uang merusak keadilan demokrasi dan mencederai masa depan bangsa,” kata Respati
Sebagai seorang pemimpin mahasiswa yang aktif dalam gerakan kerakyatan, Respati mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadi contoh dalam menjaga moralitas politik.
“Mahasiswa harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan Pilkada yang bersih. Kita tidak hanya bertugas mengawasi, tetapi juga mendidik masyarakat agar memahami dampak negatif dari politik uang,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa praktik politik uang tidak hanya mencerminkan lemahnya integritas kandidat, tetapi juga dapat membebani masyarakat setelah pemilu, karena banyak kebijakan yang akhirnya diarahkan untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan.
Seruan Tindakan Konkret:
1. Laporkan Pelanggaran: Respati meminta masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk segera melaporkan praktik politik uang kepada Bawaslu jika menemukannya.
2. Tingkatkan Kesadaran: BEM POLIBATAM akan terus melakukan kampanye edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih berdasarkan visi dan misi kandidat, bukan berdasarkan uang.
3. Jaga Netralitas: Respati juga menyerukan kepada seluruh mahasiswa untuk menjaga netralitas dan tidak terpengaruh oleh godaan yang mencederai prinsip demokrasi.
Mengakhiri pernyataannya, Respati mengingatkan bahwa Pilkada bukan sekadar proses politik, tetapi momen menentukan masa depan daerah.
“Mari bersama-sama menciptakan Pilkada yang adil, jujur, dan bermartabat. Pilihan kita hari ini adalah cerminan tanggung jawab kita terhadap masa depan bangsa,” tutupnya.
(*)