Kamis, Desember 5, 2024
BerandaAnambasAnsar Ahmad Berupaya Perioritaskan Pembangunan yang Merata di Seluruh Kepri
spot_img
spot_img
spot_img

Ansar Ahmad Berupaya Perioritaskan Pembangunan yang Merata di Seluruh Kepri

Tanjungbatu, beritakita.info – Bagi Ansar Ahmad, Karimun adalah daerah yang memiliki hubungan emosional yang cukup kuat, baik dengan dirinya maupun istrinya Dewi Kumalasari. Ansar menyatakan adalah bagian dari salah satu Kabupaten di Kepulauan Riau ini.

“Nenek Bu Dewi, istri saya dimakamkan di Kundur. Dulu mereka tinggal di dekat Kantor Pos Tanjungbatu yang ada sekarang,” kata Ansar dalam kampanye tatap muka dihadiri ratusan warga di Kawasan Pantai Mukalimus, Sawang, Kundur Barat, Minggu (17/11/2024) sore.

Kakek Bu Dewi, H Bagindo Badussarin yang dimakamkan di Tanjungpinang dijelaskan Ansar pernah bertugas sebagai Camat (dulu disebut wedana) di Kundur.

“Orang tua ibu saya juga pernah tinggal di Kundur. Jadi kami bisa dikatakan menjadi bagian dari Karimun,” pungkas Ansar.

Dalam kesempatan ini Ansar berharap masyarakat Karimun tidak memilah-milah sosok yang dipilih sebagai pemimpin berdasarkan asalnya.

“Saya memang tidak lahir di Karimun, tapi yakinlah saya berkomitmen untuk membangun Karimun,” tambahnya.

Dalam beberapa kesempatan kampanye di Kundur, Ansar memaparkan sejumlah pembangunan yang dilaksanakan di pulau tersebut. Mulai dari pembangunan jalan Sungai Asam-Sebele dan Tanjungbatu-Sawang yang menjadi bagian dari proyek inpres jalan daerah.

Lalu ada juga pembangunan jalan menggunakan dana APBD Kepri. Di antaranya Jalan Batu 14 Tanjungbelian, Jalan Pantai Mukalimus dan Jalan Parit Gantung Ungar, serta Pembangunan parit tegak di Kundur Utara.

Ansar juga menyatakan melanjutkan sejumlah proyek yang sebelum dilaksanakan Nurdin Basirun sebagai Gubernur Kepri terdahulu.

Di antaranya jalan penghubung ke kawasan Coastal Area serta Jembatan Kuning (sekarang dinamai Jembatan Sanur).

“Landasan Bandara Raja Haji Abdullah Karimun sudah diperpanjang. Tinggal jalan ke Bandara saja yang kemudian harus diselesaikan,” tutur Ansar.

“Jadi, seorang pemimpin itu tidak boleh berpikiran sempit, picik. Apa yang dibangun pemimpin terdahulu, asal bermanfaat, pasti saya lanjutkan,” katanya lagi.

Ansar menegaskan bahwa dirinya bukan tipe pemimpin yang hanya memilirkan daerah asal, namun menjadi pemimpin yang adil merupakan atensi dirinya sebagai pemimpin.

“Saya dua periode jadi Bupati Bintan. Tapi gedung workshop latihan kerja tidak saya bangun di Bintan, tetapi di Karimun. Ini karena Karimun butuh itu, agar anak-anak di Karimun bisa menjadi terampil dan menempati posisi pekerjaan yang baik,” ungkap Ansar lagi. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular