Karimun- Akibat membludaknya pasien covid-19 di Kabupaten Karimun, membuat Aunur Rafiq angkat bicara.
Aunur Rafiq yang saat ini sedang menjalankan cuti dari jabatannya sebagai Bupati Karimun untuk kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Karimun selanjutnya di Pilkada serentak tahun 2020, memberikan sumbangan pikiran kepada Pemerintah Daerah serta tim gugus tugas percepatan penanggulangan covid-19 Kabupaten Karimun.
Hal yang disampaikannya tersebut bersifat melindungi masyarakat Kabupaten Karimun terutama dari kepanikan yang saat ini berada ditengah masyarakat akibat wabah yang saat ini sudah mendunia.
“Peningkatan kasus positif covid-19 di Kabupaten Karimun sangat drastis, hampir 200 persen meningkat, selaku masyarakat, kami ikut prihatin,” ungkap Aunur Rafiq saat ditemui pada Rabu (21/10/2020) Pagi
Sepak terjang Aunur Rafiq bersama Anwar Hasyim saat menangani kasus covid-19 di Kabupaten Karimun sempat menjadi perbincangan masyarakat dari luar Karimun, pasalnya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Karimun yang dibantu dengan seluruh tim gugus tugas percepatan covid-19 Kabupaten Karimun, cukup berhasil menekan angka penularan covid-19 di Kabupaten Karimun.
Bahkan Wakil Ketua III DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Dr Tengku Afrizal Dahlan bersama Komisi I DPRD Kepri saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor DPRD Kabupaten Karimun, pada Selasa (28/7/2020) lalu juga sempat mengapresiasi terhadap pemerintah daerah Kabupaten Karimun beserta masyarakat yang telah melewati masa-masa pandemi covid-19 dengan cepat melakukan tindakan-tindakan pengendalian sehingga Kabupaten Karimun cepat kembali masuk ke zona hijau.
“Kami berharap pemerintah bisa segera mengambil langkah-langkah yang tegas yang sifatnya melindungi masyarakat, karena Rumah Sakit kita sarana penunjangnya sudah tidak mampu menangani pasien yang membludak, tenaga medis dan dokter paru kita terbatas, anggaran juga sudah terbatas sebab sudah akhir tahun sehingga kita tak dapat refocusing anggaran,” ujar Aunur Rafiq
Rafiq juga mengatakan bahwa saat ini Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang Batam yang memiliki 360 kapasitas bed atau tempat tidur sementara sudah tidak dapat menerima pasien dari Kabupaten Karimun.
“RSKI Galang Batam saat ini kabarnya penuh, saat ini sudah tidak mungkin lagi menampung pasien baru dari Kabupaten Karimun, sedangkan rumah sakit di tempat kita juga sudah tidak dapat menampung, maka dari itu saya berharap Pemerintah Daerah segera dengan cepat ambil ketegasan untuk kembali membatasi berbagai tempat keramaian dalam kurun waktu 7 hingga 10 hari demi menekan angka penularan covid-19 di Kabupaten Karimun yang saat ini sudah meningkat drastis,” jelas Rafiq
Rafiq berharap pemerintah Kabupaten Karimun yang saat ini dipimpin oleh Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Karimun Herry Andrianto dapat segera mengeluarkan Surat Edaran (SE) seperti yang pernah pihaknya lakukan sebelumnya.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pjs Bupati Karimun yang saat ini telah membantu tugas saya saat saya mengajukan cuti, saya berharap surat edaran yang pernah kita lakukan dulu kembali diterapkan seperti pembatasan rumah makan, restauran, cafe atau kedai kopi selama 7 hingga 10 hari, kembali persingkat jam malam selama 7 hingga 10 hari ke depan, perketat pembatasan tempat ibadah seperti dulu, membuat surat edaran kepada seluruh perusahaan di Kabupaten Karimun agar membatasi pergerakan karyawan ke luar daerah, bagi yang hendak masuk melalui pelabuhan Karimun diwajibkan menunjukkan hasil rapid test baik itu ASN, TNI Polri, masyarakat umum dan juga termasuk karyawan di perusahaan industri,” tutur Rafiq
Rafiq mengatakan agar pemerintah kembali membuka tempat karantina bagi masyarakat yang masuk melalui pelabuhan Karimun yang tidak dapat menunjukkan hasil rapid test.
“Jika tidak bisa menunjukkan hasil rapid test, siapkan kembali tempat karantina seperti dulu, sehingga kita dapat menekan angka penularan covid-19 agar tidak semakin membeludak,” pungkas Rafiq
Menurut data perkembangan kasus covid-19 yang di terima, saat ini Kabupaten Karimun telah mencatat secara komulatif dengan total positif covid-19 berjumlah 100 kasus dengan rincian 50 orang telah dinyatakan sembuh, 4 orang dinyatakan meninggal dunia, dan yang masih dalam keadaan positif berjumlah 46 orang.
Nichita Bella