Karimun – Jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau 2020. Elektabilitas setiap pasangan bakal calon mulai bermunculan dari berbagai lembaga survey kredibel di Indonesia.
Elektabilitas adalah tingkat keterpilihan atau ketertarikan publik dalam memilih sesuatu, Elektabilitas itu saat ini menjadi salah satu pertimbangan masyarakat untuk menentukan calon pemimpin pilihannya.
Bukan tanpa alasan, jika pasangan bakal calon tersebut memiliki elektabilitas tinggi, hal itu menunjukkan pasangan tersebut memiliki daya pilih yang tinggi atau banyak didukung masyarakat.
Salah satu bakal calon yang akan bertarung di Pilgub Kepri 2020, adalah pasangan petahana Isdianto dan Suryani.
Isdianto menyampaikan, bahwa elektabilitasnya bersama Suryani saat ini berada di posisi teratas dibanding kandidat lain.
Hal tersebut disampaikan langsung Gubernur Kepulauan Riau itu kepada beritakita.info, Sabtu (29/8/2020) di sela-sela acara silaturahminya bersama masyarakat Kabupaten Karimun.
“Beberapa lembaga survey sudah melakukan survey-nya sendiri yang menunjukkan bahwa elektabilitas kami diatas teman-teman lain (kandidat),” ujar Isdianto.
Ia mengatakan, salah satu lembaga survey yang dimaksud diantaranya Indo Barometer, Lembaga Survey Indonesia (LSI) dan Lembaga Survei Stratak Indonesia (StratakIndo).
“Persentasenya kita disekitar 40% diatas dari yang lain,” katanya.
Isdianto di tempat berbeda, juga sempat menyinggung perihal adanya kampanye hitam atau black campaign yang terus menyerang dirinya.
Menurutnya, kampanye hitam yang ditujukan kepadanya tersebut, baru bermunculan jelang pesta demokrasi pada 9 Desember 2020 mendatang.
“Sudah mulai ada black campaign, kita sudah luruskan itu dengan upaya kita untuk memberitahu ke masyarakat yang hadir agar disampaikan mulut ke mulut ke masyarakat lainnya,” jelasnya di Hotel 21 Karimun, Minggu (30/8/2020).
Namun, adik kandung dari Mantan Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani ini meyakini kampanye hitam tersebut tidak akan mempengaruhi elektabilitasnya.
“Elektabilitas, saya yakin tidak terpengaruh karena black campaign, saya yakin masyarakat kita tidak terpengaruh karena masyarakat saat ini lebih pintar,” ucap Isdianto.
Terakhir, orang nomor satu di Kepulauan Riau ini mengimbau kepada masyarakat agar terus berpolitik santun dan bijak dalam menyikapi apa yang didengar menjelang pesta demokrasi mendatang.
“Saya bilang mari kita berpolitik santun, mari kita tonjolkan visi dan misi kita kedepan untuk mengajak masyarakat mencerna itu, jangan black campaign mari kita politik santun dengan tidak memburukkan pasangan lain,” pungkasnya.
Diketahui, dari hasil elektabilitas kandidat di Pilgub Kepri 2020, Lembaga Survei Stratak Indonesia (StratakIndo) per tanggal 5 Agustus 2020. Pasangan Isdianto- Suryani bertengger di posisi tertinggi dibanding dua paslon lainnya.
Pasangan dengan jargon INSANI tersebut unggul dengan persentase dukungan 36,9 persen yang kemudian diikuti posisi kedua pasangan Ansar Ahmad dan Marlin Agustina dengan jargon AMAN dengan persentase 19,3 persen dan urutan ketiga, Soerya Respationo-Iman Sutiawan dengan jargon SINERGI dengan persentase dukungan 17,1 persen.
Sedangkan sisanya, 2,9 persen menjawab masih rahasia dan yang tidak menjawab atau belum menentukan pilihan sebesar 23,8 persen.
Kemudian, dari hasil survey elektabilitas Pilgub Kepri oleh Lembaga Survey Indo Barometer pada bulan Juli 2020, Isdianto juga berada di posisi teratas diangka 36,3 persen, diikuti Ansar Ahmad dengan angka 19,9 persen dan diposisi ketiga ada Soerya Respationo dengan angka elektabilitas mencapai 16,8 Persen.