Karimun- Mantan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Nurdin Basirun akhirnya dinyatakan bebas bersyarat pada Jum’at (19/8/2022) setelah menerima remisi hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77.
Mantan pemimpin Kepri yang dikenal sangat bermasyarakat itu langsung terbang dari Jakarta menuju Batam pada Sabtu (20/8/2022) Pagi.
Sesampainya di Bandara Hang Nadim Batam, Nurdin Basirun disambut hangat oleh istri tercinta Noor Lizah Nurdin serta anak, cucu dan keluarga dari Karimun.

Sebelum bertolak ke Karimun, Nurdin Basirun menunaikan niatnya ke salah satu panti asuhan yang juga pondok pesantren di Masjid Baitul Makmur Barelang yang selalu ia kunjungi sewaktu menjabat sebagai Gubernur Kepri.
Nurdin Basirun disambut dengan haru oleh puluhan santri dan langsung memanjatkan doa agar dirinya menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat untuk orang-orang disekelilingnya. Dia juga memberikan santunan kepada anak-anak santri yang telah mendoakannya.
Tidak menunggu waktu lama, Nurdin Basirun kemudian menuju ke Pelabuhan Telaga Punggur untuk menyebrang ke Tanjung Balai Karimun dengan menggunakan kapal Ferry carteran.
Sesampainya di Pelabuhan Domestik Tanjung Balai Karimun, Nurdin Basirun bersama rombongan disambut penuh kasih oleh sanak keluarga dan masyarakat Karimun yang sangat mengidolakannya.
Saat turun dari kapal, di Ponton Pelabuhan, Nurdin Basirun yang selalu di sapa Bang Den itu disambut dengan shalawat dan tabuhan kompang yang sangat haru, ia ditaburi beras kunyit dan di kalungi bunga oleh sepasang anak kecil berbusana pengantin melayu.

Nurdin disambut oleh Bupati Karimun Aunur Rafiq dengan sebuah pelukan hangat.

Menurut pantauan, tak hanya Nurdin Basirun yang terlihat menangis haru karena disambut dengan penuh kasih, masyarakat serta sanak saudara yang menanti kepulangannya selama kurang lebih 3 tahun itu juga tampak mengeluarkan air mata.
Pelabuhan Domestik saat itu terlihat tidak ada sedikit ruang pun karena dipenuhi oleh masyarakat Karimun yang sangat antusias menyambut kepulangannya.

Salah seorang masyarakat bernama Dewi mengaku sangat haru melihat Nurdin Basirun disambut dengan penuh antusias oleh masyarakat.

“Padahal beliau dinyatakan bersalah di mata hukum, tapi akibat kebaikan dan ketulusan yang beliau tanam sejak dulu, membuat masyarakat tak peduli dengan hukum dunia, begitu ramai yang menyambut, memang orang baik akan selalu disayang,” kata Dewi
Dewi mengaku, meski dirinya belum pernah berbicara dengan Nurdin Basirun, namun dia merasa sangat sedih dan haru melihat perjalanan dari mantan pemimpin yang dikenal sangat bersahaja tersebut
“Saya saja tidak tahan sampai meneteskan air mata, padahal saya tidak pernah berbicara langsung sama beliau, apalagi orang yang pernah ada pengalaman langsung dengan beliau, pasti sangat bahagia melihat kepulangan beliau,” kata Dewi
Tidak hanya sekelompok kompang yang menyambut dari ponton pelabuhan, bahkan saat di arena pas pelabuhan, ada sekelompok tabuhan kompang lagi yang ikut menjemput kepulangan Nurdin.
Saking bahagia dan harunya, sambil dirarak, Nurdin Basirun juga ikut memukul kompang dengan penuh rindu.

Sesampainya di Rumah Dinas Bupati Karimun, Nurdin Basirun bersama istrinya menaiki mobil menuju Masjid Baiturrahman yang merupakan Masjid yang pernah ia bangun saat menjabat sebagai pemimpin Karimun hingga pemimpin Kepri.

Sesampainya di Masjid Baiturrahman, Nurdin bersama rombongan langsung melaksanakan shalat Zuhur yang kemudian dilanjutkan dengan silaturahmi dan berdoa bersama dengan pengurus Masjid.

Kemudian, Nurdin langsung menuju makam orang tuannya yang berada di Bukit Petai Kampung Melayu Kecamatan Karimun.

Setelah ziarah, Nurdin langsung pulang ke rumah pribadinya yang berbeda di Bukit Senang Kecamatan Karimun.

“Alhamdulillah, dari Batam baik itu teman-teman dan saudara-saudara di Batam, Tanjung Pinang dan Karimun menyambut kepulangan saya,” kata Nurdin Basirun
Nurdin mengaku dirinya sangat terharu dengan keikhlasan masyarakat untuk menyambut kepulangannya ke kampung halaman.
“Keikhlasan mereka sangat antusias tanpa direkayasa, ini spontanitas, saya merasa sangat terharu dan berterimakasih karena masyarakat dengan sukacita menyambut kepulangan saya yang telah menjalani cobaan hidup,” kata Nurdin
Kata Nurdin, selama menjalani hukuman, dirinya mengaku sangat merindukan Karimun.
“Terus terang saya sangat merindukan Karimun, kalau ingat pasti air mata saya terurai, terasa waktu lama sekali berlalu, namun saya memiliki banyak waktu untuk ibadah yang teratur, istirahat teratur, olahraga teratur, serta menimba ilmu,” kata Nurdin
Dengan cobaan yang dirinya telah alami, Nurdin mengatakan bahwa dia akan berupaya untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
“Alhamdulillah sudah saya lalui cobaan hidup, perjalanan hidup kita sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh, Insyaallah kita introspeksi diri ke depan untuk menjadi yang lebih baik, apapun itu pasti ada rahasia Allah yang tidak kita ketahui,” kata Nurdin
Di kediaman pribadinya, Nurdin juga disambut dengan penuh cinta oleh sanak keluarga serta tokoh masyarakat yang langsung mendoakannya.

Diketahui sebelumnya, Nurdin Basirun telah menjalani masa tahanan di Lapas Sukamiskin, Provinsi Jawa Barat setelah mendapat vonis empat tahun penjara karena terjerat kasus suap izin pemanfaatan ruang laut
Setelah menerima remisi hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 pada tanggal 17 Agustus 2022, Nurdin Basirun resmi dinyatakan bebas bersyarat pada Jum’at (19/8/2022).
*Nichita Bella