Karimun, beritakita.info- Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tanjungbalai Karimun terus melakukan gebrakan, kali ini Rutan Karimun yang dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Rutan, Candra Putra Irawansyah melakukan kerja sama dengan pihak PLTU untuk memproduksi briket batubara.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan dan peresmian Workshop Pengelolaan FABA oleh Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Kepri, Aris Munandar didampingi Manajer PT PLN Indonesia Power UBP Kepri, Andi Taufik Saputra, Bupati Karimun Iskandarsyah dan Plt Kepala Rutan Karimun Candra Putra Irawansyah, pada Selasa (18/03/2025).

Briket batubara yang diproduksi nantinya sebagai bahan pembakaran di PLTU Tanjungsebatak.
Bahan bakar briket itu sendiri berasal dari Fly Ash Bottom Ash (FABA) yang sebelumnya dianggap sebagai limbah dari batubara namun sekarang sudah bisa diolah menjadi produk berharga yang benilai ekonomis.
Workshop pengolahan FABA menjadi briket batubara tersebut berada di kawasan asimilasi yang ada di samping Rutan Karimun.
“Pengolahan FABA untuk menjadi briket, ini yang pertama di Indonesia,” ujar Manajer PT PLN Indonesia Power UBP Kepri, Andi Taufik Saputra.
Kata Andi, pengolahan FABA sebelumnya sudah ada di Lapas Nusa Kambangan, namun di sana bukan dijadikan briket. Namun, untuk pengolahan FABA menjadi briket Andi memastikan Rutan Karimun merupakan Rutan pertama yang memproduksi.
“Kalau pertama dijadikan briket, saya sepertinya yakin inilah yang pertama, karena untuk yang di Nusa Kambangan saat ini mereka masih berposes dan masih mendirikan workshop, sementara di Karimun hari ini sudah diresmikan dan sudah dapat dimanfaatkan untuk pembakaran di PLTU,” jelasnya.
Andi menyebut, teknis pembuatan briket itu sendiri adalah batubara setelah dibakar tidak hanya menghasilkan listrik namun juga FABA atau abu.
FABA dulunya adalah limbah, namun mulai 2021 FABA bukan lagi dianggap limbah B3 karena kandungannya tidak berbahaya sehingga dapat dimanfaatkan.
“FABA bisa diolah menjadi batako, briket, paving block, pupuk dan juga tutupan lahan,” ungkapnya.

Kakanwil Ditjenpas Kepri, Aris Munandar mengapresiasi pendirian workshop pengelolaan FABA di Rutan Karimun.
“Kebetulan untuk Kepulauan Riau yang terdekat adalah Rutan Karimun dan PLTU yang ada di sini. Untuk itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada PLN atas kehadiran dan kerjasamanya,” ujar Aris Munandar.
Menurut Kakanwil, peresmian workshop FABA merupakan langkah maju dalam program pembinaan kemandirian.
Dirinya berharap melalui workshop ini warga binaan dapat memperoleh keterampilan baru yang bernilai ekonomis dan dapat menjadi bekal bagi mereka setelah nanti bebas.
Selain itu, sinergi dengan UBP Kepri adalah wujud nyata kolaborasi yang positif dalam rangka pembinaan warga binaan yang lebih berdaya guna.
“Semoga kita dapat terus mengembangkan program-program pembinaan yang inovatif, konstruktif dan bermanfaat bagi warga binaan dan juga masyarakat,” ujar Kakanwil.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Karimun Iskandarsyah mengapresiasi dan mengaku bangga atas terjalinnya kerjasama antara Rutan Karimun dengan PLN.

“Kami menyambut baik atas kerjasama antara Rutan dengan PLN ini, bila perlu akan kami support ke depannya,” kata Iskandar.
Sementara, Plt Kepala Rutan Karimun Candra Putra Irawansyah menjelaskan warga binaan mana yang akan pihaknya ikut sertakan dalam memproduksi briket batubara.
“Yang kita kerjakan di dalam pembuatan briket ini sudah tentu bagi warga binaan yang sudah memenuhi syarat-syarat untuk bisa dipekerjakan di luar Rutan atau Lapas atau di wilayah asimilasi, paling tidak mereka sudah menjalani setengah masa pidana dan itu melalui sidang, tentunya kita menjalankan sop, untuk sekarang jumlahnya ada 13 orang,” kata Karutan Candra
“Nichita Bella