Kamis, September 12, 2024
BerandaKarimunDJBC Kepri : Tren Ekspor Komoditas Pertanian di Karimun Alami Kenaikan di...
spot_img
spot_img
spot_img

DJBC Kepri : Tren Ekspor Komoditas Pertanian di Karimun Alami Kenaikan di Tahun 2021

Karimun – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau (Kepri) menyebut tren aktivitas ekspor komoditas pertanian di Kabupaten Karimun alami kenaikan.

Dimana, DJBC Khusus Kepri mencatat adanya kenaikan tren aktivitas ekspor komoditas pertanian yang mencapai 30 persen sepanjang tahun 2021.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kakanwil DJBC Khusus Kepri, Ahmad Rofiq saat pelepasan ekspor gabungan di PT Pulau Mas Moro, Senin (27/12/2021).

Dikatakannya, komoditas pertanian masih menjadi primadona karena memberikan sumbangan terbesar terhadap devisa sebesar Rp. 1,4 triliun pada tahun ini.

“Tren ekspor di semester terakhir ini (2021) kita mencatat ada kenaaikan 30 persen jika dibandingkan tahun 2020 lalu. Hal ini menunjukkan perekonomian yang sudah mulai berjalan,” kata Ahmad Rofiq.

Menurutnya, adanya kenaikan tren ekspor itu akan sangat baik untuk menunjang program pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.

“Dalam situasi ini kita one step a head bagaimana kita bisa ekspor untuk ekonomi Karimun yang lebih baik, karena ini bagian dari solusi pemecahan masalah pemulihan ekonomi kita di masa pandemi,” kata Rofiq.

Rofiq menjelaskan, sejumlah komoditas pertanian yang memiliki pasar ekspor dari Karimun diantaranya daging kelapa, kulit kayu bakau, hingga potensi maritim seperti kerupuk dan ikan segar.

“Negara-negara tujuan ekspor itu sendiri meliputi Malaysia, Philipina, Singapura, dan China,” ucap Rofiq.

Sementara itu, Wakil Bupati Karimun, Anwar Hasyim, mengatakan kegiatan ekspor merupakan salah satu kunci utama untuk pemulihan ekonomi saat ini. Dimana, ekspor mampu mendorong dunia usaha baik sektor regional maupun nasional.

“Karena dunia usaha regional dan nasional menjadi tulung punggung perekonomian yang sehat dan dinamis. Sehingga, dalam kegiatan ekspor ini agar bisa lebih kompetitif di pasar global,” kata Anwar.

Anwar mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Karimun bahkan melambat hingga minus 3,87 persen selama masa pandemi.

Salah atau faktornya, kata dia, adalah menurunnya nilai ekspor dan meningkatnya nilai impor pada masa pandemi.

Sehingga, menurutnya pengembangan potensi ekspor di Karimun masih perlu dilakukan peningkatan agar dapat sejalan dengan program pemulihan ekonomi secara nasional maupun regional.

“Apalagi Karimun kan punya 4 pelabuhan ekspor-impor, maka potensi penduduk dan peluang ekspor ini tentu menjadi nilai tersendiri untuk meningkatkan aktivitas ekspor,” ucap Anwar.l

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular