Jumat, September 13, 2024
BerandaKarimunHidupkan Ekonomi Desa, Bank Riau Kepri Jadikan BUMDes Keban Agen Laku Pandai
spot_img
spot_img
spot_img

Hidupkan Ekonomi Desa, Bank Riau Kepri Jadikan BUMDes Keban Agen Laku Pandai


Karimun- Guna membantu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menambah perekonomian, Bank Riau Kepri berupaya memperluas akses layanan dan mendukung program pemerintah yang dituangkan dalam program Strategi Nasional Keuangan Inklusif yaitu Layanan Keuangan Tanpa Kantor atau Laku Pandai.


Laku Pandai merupakan kegiatan menyediakan layanan perbankan yang dilakukan tidak melalui jaringan kantor yang tujuannya dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sulit mendapatkan layanan perbankan serta layanan keuangan lainnya.

Desa Keban Kecamatan Moro menjadi pilot project bagi Bank Riau Kepri Cabang Tanjungbalai Karimun, dalam penggunaan layanan cash management system’ (CMS) dan penetapan agen Laku Pandai BUMDes Desa Keban.

Hal tersebut ditanandai dengan penandatanganan kerjasama, antara Kepala Cabang Bank Riau Kepri Tanjungbalai Karimun, Wan Abdul Rahman dengan Kades Keban Kecamatan Moro dan Pengelola BUMDes Bahari Jaya di Balai Desa Keban, Kecamatan Moro Kabupaten Karimun, Sabtu (19/12/2020).


“Desa Keban merupakan Desa pertama yang kami sepakati, Saya melihat Desa Keban sangat antusias untuk pertumbuhan ekonomi karena merupakan daerah terluar. Kami berupaya memberikan peluang agar BUMDes mendapatkan Pendapatan Asli Desa (PADesa) sehingga dapat membantu perekonomian Desa,” ungkap Kepala Cabang Bank Riau Kepri Tanjungbalai Karimun, Wan Abdul Rahman

 
Kata Wan Abdul Rahman, dalam layanan Laku Pandai tersebut pihaknya menyediakan Mini ATM yang disebut Mesin Electronik Data Capture (EDC) yang nantinya dikelola oleh BUMDes.


“EDC Mini ATM dari Bank Riau Kepri ini kita serahkan kepada pihak BUMDes dalam bentuk kerjasama, hal tersebut bertujuan untuk mempermudah masyarakat yang ingin menggunakan layanan perbankan seperti buka tabungan, stor tunai, tarik tunai, transfer, pembayaran dan pembelian pulsa, listrik, PBB dan lain-lain, kita berikan upah kepada BUMDes Rp 1.000 dalam satu kali transaksi, BUMDes juga berhak menentukan tambahan upah dari nasabah yang memakai jasa BUMDes untuk transaksi, namun Agen BUMDes harus memiliki 40 orang nasabah terlebih dahulu sehingga kerjasama antara BUMDes dan Bank Riau Kepri dapat berjalan,” jelas pria yang akrab disapa Wan.

Wan Abdul Rahman mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya bekerjasama dengan BUMDes Keban saja, namun pihaknya berencana untuk menelusuri seluruh perdesaan yang ada di wilayah Kabupaten Karimun.


“Kita berupaya untuk merealisasikan hal yang sama di seluruh BUMDes yang ada di wilayah Kabupaten Karimun, semoga semua BUMDes dapat terpacu sehingga masyarakat juga dapat terbantu menikmati layanan perbankan dengan mudah,” ujar Wan

Menurut Wan, Karimun adalah pintu gerbang yang dihadapkan dengan dua Negara Asean, Malaysia dan Singapura yang lebih sedikit maju dibandingkan Indonesia. Sehingga potensi ini sangat besar sementara belum dimaksimalkan.


“Melalui kerjasama yang kita lakukan, paling tidak pihak Desa tidak perlu repot  untuk melakukan proses pencairan keuangan dan penggajian. Dengan kata lain, aparat Desa saat ini tidak perlu lagi datang ke Karimun, karena pencairan dana Desa hanya tinggal mengentri dan memposting saja ke rekening Desa,” jelasnya.


Jika harus ke Karimun, maka akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, kemudian uang berputar ditempat lain dan bukan di Desa. Sehingga Bank Riau Kepri hadir untuk menyiapkan agen bagi masyarakat, agar tidak perlu lagi keluar pulau untuk proses pencairan dana.


Sementara, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani yang turut hadir dalam kerjasama tersebut mengatakan, saat ini pemerintah daerah memberikan kewenangan kepada Desa, yang hampir mirip dengan kewenangan yang dilakukan oleh pemerintahan Kabupaten atau Kota.


“Sebagaimana kewenangan dalam hal pengelolaan APBDes yang diatur dalam peraturan Desa. Kewenangan ini membuat Kepala Desa sudah seperti Bupati kecil, yang tentunya harus dibarengi dengan SDM unggul, perangkat Desa mulai dari Kepala Desa sampai dengan unsur pendukung dibawahnya. Maka dari itu Desa memang harus membuat inovasi-inovasi pelayanan. Sehingga tujuan Desa untuk menciptakan target pendapatan demi kesejahteraan masyarakat dapat terwujud,” ujar Nyimas


Sebagai mitra Komisi II DPRD Kabupaten Karimun, semua Desa sangat diharapkan agar dalam urusan pengeloaan keuangan dapat dilakukan melalui kerjasama, dengan lembaga keuangan dan harus lebih diperkuat melalui payung hukum peraturan Desa.


“Melalui kerjasama yang dijalin ini, kami berharap agar pengelolaan Dana Desa dilakukan secara non tunai, sebagaimana rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Masyarakat Desa jangan khawatir, tujuan dari kerjasama ini tak lain adalah agar pencapaian masyarakat sejahtera agar bisa lebih cepat teralisasi,” jelas Nyimas Novi.


Kepala Desa Keban, Taufiq Yusuf menambahkan, kerjasama dengan Bank Riau Kepri memang sangat diharapkan demi membantu masyarakat di Desa Keban, termasuk juga agar dapat memberikan pendampingan bagi Bumdes dalam hal administrasi.


“Untuk program Laku Pandai ini banyak sekali kelompok-kelompok usaha atau UMKM dari masyarakat, belum lagi kelompok pertanian dan kelompok nelayan, sehingga diharapkan agar nantinya Bank Riau Kepri dapat memfasilitasi masyarakat dalam keperluan simpan pinjam. Bahkan nanti kami akan memprogramkan investasi, tentunya tidak terlepas dari pembinaan pihak bank,” ujar Taufiq.


Adapun potensi nasabah yang ada di Desa Keban terdapat lebih dari 20 UMKM atau industri rumahan, kemudian anak sekolah, 21 kelompok nelayan, tiga kelompok tani dan satu kelompok tani wanita.


Kerjasama tersebut memang dirasa perlu, karena cukup banyak potensi yang bisa dikembangkan dan saat ini sudah ada yang berjalan, melalui BUMDes. Mulai dari pengembangan beberapa bidang seperti perikanan, pertanian, peternakan termasuk agro wisata.


“Kalau BUMDes yang sudah jalan saat ini agen Gas LPG, Minyak, perkreditan usaha masyarakat, material bangunan. Kalau yang masih dalam perencanaan adalah pengolahan pertanian, peternakan, perikanan dan agrowisata,” ungkap Taufiq


Dana Desa yang dimiliki Desa Keban saat ini diketahui mencapai Rp3,4 Miliar ditahun 2020 dan angka tersebut juga masih sama untuk tahun 2021 mendatang.

*Nichita Bella

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular