Kamis, Maret 27, 2025
BerandaKarimunMenuju New Normal, Anggota DPRD Karimun Nyimas Novi Jaring Aspirasi di Dunia...
spot_img
spot_img
spot_img

Menuju New Normal, Anggota DPRD Karimun Nyimas Novi Jaring Aspirasi di Dunia Pendidikan


Karimun- Nyimas Novi Ujiani yang merupakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Karimun fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjaring aspirasi dunia pendidikan pada masa pandemi Covid-19 di Yayasan Pondok Pesantren Ar-raudhah, Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun, Selasa (2/6/2020) Pagi


Dalam kegiatan reses tersebut, selain  dihadiri oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Karimun bersama Kasi Pendidikan Islam Kemenag Kabupaten Karimun, juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun untuk mensosialisasikan tata cara protokol kesehatan di pondok pesantren untuk pencegahan Covid-19. 


Pertemuan yang mengikuti prosedur protokol kesehatan tersebut juga disambut ramah oleh Pimpinan dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Ar-raudhah serta para tenaga pengasuh dan majelis guru.


Menurut pantauan, dalam kegiatan reses tersebut tidak terlepas membahas mengenai permasalahan dunia yang hingga sekarang meningkat tiada henti di Indonesia.

Pemerintah pusat telah menerapkan kondisi new normal atau kenormalan yang baru. Pemerintah mewanti-wanti penerapan new normal harus dipersiapkan secara matang dengan penuh ketelitian.

Kewenangan penerapan new normal memang diberikan sepenuhnya kepada pemerintah daerah, hal tersebut menjadi atensi Nyimas Novi untuk mengkawal persiapan menuju new normal tersebut. 

“Reses hari ini saya fokuskan di pondok pesantren Ar-raudhah, ini menjadi fokus utama saya di dalam reses tahap ke dua ini, dimana di dalam masa pandemi ini kita tau bagaimana nanti jika pemerintah daerah setempat memberlakukan masa new normal itu apakah pondok pesantren siap dan ini akan kita kawal kesiapannya,” ungkap Nyimas Novi Ujiani


Dalam diskusi yang dilakukan itu, Nyimas Novi mendapatkan beberapa poin yang akan menjadi atensinya sebagai wakil rakyat.

“Alhamdulillah tadi sudah diskusi hangat juga, masukan yang ada juga sudah kita tampung, banyak sekali PR yang harus dilakukan. Nanti dalam perubahan kita sampaiakan laporan reses ini, pengadaan yang membutuhkan pembiayaan seperti alat pengukur suhu baik untuk sekolah formal maupun non formal nantinya akan kita kawal, pemerintah harus dapat menganggarkan itu, juga untuk alat pengukur suhu untuk tempat ibadah di Kabupaten Karimun, kita akan suarakan dalam pembahasan anggaran nanti,” Ujar Nyimas


Nyimas yang juga merupakan ketua Komisi II DPRD Kabupaten Karimun juga  mengimbau meski pemerintah nantinya akan menerapkan kondisi new normal, seluruh masyarakat Kabupaten Karimun dapat tetap terus waspada karena posisi Kabupaten Karimun sangat dekat dengan Kota Batam yang saat ini merupakan zona merah dengan ratusan kasus positif covid-19.

“Daerah kita belum aman ya jadi kita harus tetap waspada jangan lengah dan tetap arahkan keluarga, jika tidak ada yang penting sekali tetap diam di rumah saja, arahkan jangan dulu kongko-kongko, stay di rumah saja lebih baik untuk pencegahan, jangan lupa pakai masker atur jarak dan cuci tangan,” pungkas Nyimas

Sementara Pimpinan Pondok Pesantren Ar-raudhah, Ali Asmin berharap apa yang pihaknya suarakan tersebut dapat terkabul, begitu juga dengan usulan agar mendapatkan insentif pengasuh seperti para guru di sekolah formal.


 “Mudah-mudahan apa yang kita suarakan hari ini dapat di ijabah,  kita masih bingung bagaimana pembelajaran di rumah, sementara 40 persen santri kita tinggal di pulau-pulau, tak dapat jaringan, itu kita minta panduan tadi. Kita juga mengusulkan insentif untuk pengasuh dari Kementerian agama,” ujar Ali Asmin


Ali Asmin juga berharap agar pemerintah dapat membantu dalam pengadaan alat-alat seperti desinfektan, pengukur suhu dan masker untuk menghadapi situasi new normal pada masa pandemi. Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak mampu mengadakan sendiri, karena para santri yang membayar SPP yang perbulannya Rp 200.000 baru mencapai 10 persen sejak bulan Mei.

“Kalau memang nanti ada new normal dan anak-anak kembali belajar semoga untuk pengadaan alat-alat pencegahan covid-19 dapat dibantu oleh pemerintah, karena pesantren tidak akan sanggup untuk mengadakan sendiri, sedangkan untuk gaji para guru dan pengasuh saja sudah 2 bulan belum gajian, sumber gaji guru berasal dari SPP santri, sementara untuk santri, untuk bayar kita juga maklum bagaimana keadaan ekonomi orang tua di masa pandemi. Kita juga sangat berharap para orang tua dapat saling mengerti,” pungkas Ali Asmin


Setelah selesai menampung aspirasi, Nyimas Novi memberikan buah tangan berupa alat pengukur suhu tubuh, alat semprot disinfektan dan masker sebagai bentuk PKB Peduli kepada pihak pesantren yang memiliki 394 orang santri tersebut.